YKSPK dalam GPPK

YKSPK dalam GPPK

Yayasan Karya Sosial Pancur Kasih (YKSPK) sebagai bagian dari Konsorsium Gerakan Pemberdayaan Pancur Kasih (kemudian disebut dengan GPPK) memiliki hubungan yang unik. YKSPK sebagai sebuah organisasi non pemerintah merupakan salah satu lembaga anggota GPPK yang mengemban mandat sebagai lembaga fokus kepada pendidikan, baik itu pendidikan formal maupun non formal. Di sisi lain, GPPK sebagai sebuah konsorsium yang menaungi berbagai lembaga di bawahnya, tidak bisa diingkari bahwa kelahirannya juga dari lembaga YKSPK itu sendiri.

Sebagaimana dijelaskan dalam sejarah pendirian YKSPK, kemudian dalam perjalanannya melahirkan unit-unit program atau kelompok studi dan lainnya, yang kemudian berkembang menjadi lembaga dengan Badan Hukum yang berbeda. Awalnya YKSPK mengelola beberapa program antara lain 1) SMP Santo Fransiskus Asisi (1981); 2) Koperasi Keluarga Karyawan (1983); 3) SMA Santo Fransiskus Asisi (1984); 4) Kelompok Studi Institute of Dayakology Research and Development (1988); 5) Dana Solidaritas Masyarakat Dayak (1992); 6) Program Pembinaan Sumber Daya Alam Kemasyarakatan – PPSDAK (1995); 7) Program Pemberdayaan Perempuan Dayak – Pancur Kasih – P3K (1994); 8) Program Pendukung Sistem Hutan Kerakyatan Pancur Kasih – PPSHK PK (1995); 9) Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan Pancur Kasih – PEK PK (1995);  10) Pendidikan Kritis Pancur Kasih – Pentis PK (1996). Sedangkan CU Pancur Kasih (1987), LP3S – IDRD (1991), BPR Pan Bank (1992), LBBT (1993), Koperasi Pancur Dangeri (1995), Percetakan Mitra Kasih (1995) adalah lembaga-lembaga yang didirikan oleh YKSPK dan para aktivisnya, namun sebagai lembaga yang terpisah Badan Hukumnya.

Pada tanggal 18 Juni 1996 dalam sebuah Lokakarya yang diselenggarakan di Nyarumkop, Singkawang, Pengurus YKSPK beserta seluruh program serta lembaga-lembaga yang secara badan hukum terpisah namun proses pendiriannya memiliki kaitan dan ikatan secara historis dengan YKSPK, bersepakat untuk bersama-sama mendirikan sebuah organisasi jaringan pengikat dan pemersatu sekaligus sebagai wadah kolaborasi, koordinasi dan komunikasi di antara lembaga tersebut, yang kemudian diberi nama Konsorsium Pemberdayaan Masyarakat Dayak (KPMD). KPMD juga diharapkan dapat melakukan gerakan pemberdayaan dan pelayanan masyarakat di seluruh Kalimantan khususnya dan Nusantara pada umumnya. KPMD selanjutnya dikenal dengan nama KPMD-PK (Konsorsium Pemberdayaan Masyarakat Dayak-Pancur Kasih). Pada tanggal 17 April 2002, bertempat di aula Pertemuan YKSPK di Pontianak, KPMD-PK bertransformasi menjadi Serikat Gerakan Pemberdayaan Masyarakat Dayak – Pancur Kasih (SegeraK-PK). Dalam perkembangan berikutnya, SegeraK-PK berubah nama menjadi Gerakan Pancur Kasih (GPK). Namun sekitar tahun 2008, pada proses persiapan penerbitan buku berjudul “Gerakan Credit Union a la GPPK” dan buku berjudul “Gerakan Pemberdayaan Pancur Kasih” bersama Tebtebba Foundation, atas saran dari Anselmus Robertus Mecer, nama Gerakan Pancur Kasih (GPK) yang sebelumnya digunakan kemudian diubah menjadi Gerakan Pemberdayaan Pancur Kasih (GPPK) hingga sekarang.