Panen Perdana SRI di Desa Kayu Tanam

Panen Perdana SRI di Desa Kayu Tanam

                   

PENTIS Pancur Kasih, September 2011

PANEN PERDANA SRI DI DESA KAYU TANAM

                    (oleh : antimus lihan)

Pada Mei 2011, PENTIS Pancur Kasih memulai pengembangan program pertanian Ramah Lingkungan dengan metode SRI Organik. Lokasi program di Dusun Pak Peleng, Desa Kayu Tanam, Kecamatan Mandor – Kabupaten Landak. Program ini merupakan kerjasama Pancur Kasih dengan Caritas Australia dan Kelompok Tani Dusun Pak Peleng. Untuk tenaga pendamping teknis, didatangkan langsung 2 orang ahli SRI Organik dari NOSC (Nusantara Organik SRI Center) Jakarta. Mereka bekerja bersama masyarakat/kelompok tani selama 4 bulan mulai dari persiapan lahan, pembuatan pupuk organic, penanaman & pemeliharaan hingga panen. Luas lahan demplot untuk ujicoba SRI organik yang dikerjakan secara bersama oleh anggota kelompok dan pendamping dari NOSC adalah 25 x 25 meter persegi. Selain di lahan demplot, petani anggota kelompok juga melakukan ujicoba tanam padi metode SRI organik di lahan masing-masing.

SRI (the system of rice intensification) adalah teknik budidaya padi yang mampu meningkatkan produktifitas padi dengan cara mengubah pengelolaan tanaman, tanah, air dan unsur hara. Metode ini pertama kali ditemukan secara tidak disengaja di Madagaskar antara tahun 1983 – 1984 oleh Fr. Henri de Laulanie, SJ, seorang Pastor Jesuit asal Prancis yang lebih dari 30 tahun hidup bersama petani-petani di sana. Beberapa keuntungan pertanian cara SRI Organik ini adalah : hemat air, hemat biaya – hanya butuh benih 5 kg/ha, menggunakan pupuk organic – tidak perlu beli pupuk, hemat waktu – benih ditanam muda 5-12 hss, produksi meningkat hinga lebih dari 8 ton per hektar dan ramah lingkungan.

Panen perdana SRI Organik di Kayu Tanam dilaksanakan tanggal 19 September 2011. Dihadiri pejabat Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Landak, Pengurus Yayasan Pancur Kasih dan staf Pentis. Seluruh anggota kelompok tani juga hadir untuk melakukan panen bersama. Sebelum panen padi dimulai, terlebih dahulu dilaksanakan upacara adat. Bagi orang Dayak, upacara adat merupakan keharusan untuk dilaksanakan sebagai sikap doa, hormat dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kemurahan rezeki, kebaikan dan kasih-Nya kepada manusia.

Hasil panen pada demplot pembelajaran seluas 25×25 m2 itu adalah 350 kg padi kering giling. Dengan hasil tersebut dapat diperhitungkan bahwa kalau 1 hektar lahan ditanam padi dengan metode SRI organik, maka akan menghasilkan paling kurang 5 ton (5.000 kg) padi per hektar.

atm 2011

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *